SISTEM
INFORMASI MANUFAKTUR
Makalah Diskusi
Disusun untuk memenuhi tugas Sistem
Informasi Manajemen
Dosen
Pembimbing : Agus Hendrawan
Disusun
Oleh:
1. Tassya
Noviani (2014320121)
2.
Karina Amalia (2014320123)
3.
Ajeng Mariskawati (2014320124)
4.
Syifa Mauludina (2014320125)
5.
Putri Nur Amalia (2014320127)
6.
Widya Witiyastiti (2014320128)
7.
Thopan Risriyanto (2014320130)
8. Dewi
Dian Sari (2014320132)
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JAKARTA
Tahun
Ajaran 2016
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
penyusunan makalah ini yang berjudul “Sistem Informasi
Manufaktur”
Adapun
maksud dilaksanakannya penyusunan makalah ini tidak lain adalah untuk memenuhi tugas Sistem
Informasi Mnaajemen yang ditugaskan
kepada penulis, sehingga penulis lebih memahami tentang topik tersebut.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu, sudilah kiranya para pembaca untuk memberikan
masukan dan saran sehingga isi makalah ini dapat lebih sempurna. Sebelumnya
penulis mohon maaf jika ada kesalahan cetak atau bahasa yang kurang baku di
dalam makalah ini.
Akhir
kata penulis berharap semoga isi makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca pada umumnya yang memerlukan di masa
sekarang ataupun di masa yang akan datang, khususnya bagi penulis.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Jakarta, 02
April 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.............................................................................. i
KATA
PENGANTAR........................................................................... ii
DAFTAR
ISI........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................... 1
1.3 Tujuan.................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 2
2.1
Pengertian Sistem Informasi Manufaktur............................ 2
2.2 jenis-jenis Model dari Sistem
Informasi Manufaktur........... 3
2.3 Model Sistem Informasi
Manufaktur................................... 5
2.4 Komputer Sebagai Sistem
Informasi.................................... 8
2.5 Komputer berperan dalam
Sistem Informasi Manufaktur.... 10
2.6 Contoh beserta Kelebihan dan
Kekurangan SIM................ 11
BAB III PENUTUP................................................................................ 14
8.1 Kesimpulan........................................................................... 14
8.2 Saran..................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dalam sebuah perusahaan selalu
menghubungkan pemikiran hasil kepada sebuah prosedur input, proses dan output.
Data merupakan sebuah input yang pada akhirnya akan menjadi sebuah informasi
melalui sebuah proses system manajemen yang biasa disebut Database Management
System (DBMS). Proses mengubah data menjadi informasi perlu melalui sebuah
system yang memiliki kompleksitas yang tinggi. Oleh karena itu, system
informasi manajemen menjadi perangkat utama pencetak informasi untuk
pengambilan keputusan bagi perkembangan perusahaan tersebut.
Begitu pula dengan perusahaan
manufaktur memerlukan informasi untuk melangsungkan roda industrinya. Tanpa
informasi yang akurat, perusahaan tidak dapat menentukan kebijakan, bahkan peraturan
yang dapat menunjang perbaikan maupun perkembangan. Oleh karena itu, perusahaan
perlu memiliki sebuah system informasi yang dikhususkan pada department. Sistem
Informasi Manufaktur lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam
sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi,
dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah yang dapat diambil dari makalah ini sebagai berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan system
informasi manufaktur?
2.
Apa model system informasi manufaktur?
3. Bagaimana
computer berperan dalam system informasi manufaktur?
4. Bagaimana
manajemen system informasi manufaktur?
1.3
Tujuan
1.
Mampu menjelaskan maksud dari Sistem
Informasi Manufaktur.
2.
Menambah wawan dan pengetahuan tentang
Sistem Informasi Mnaufaktur
3.
Melatih mahasiswa untuk lebih aktif
dalam pencarian bahan-bahan materi Sistem Informasi Manufaktur.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Sistem Informasi Manufaktur
Manufaktur, dalam arti yang paling luas adalah proses merubah bahan baku menjadi
produk. Proses ini meliputi perancangan produk,
pemilihan material dan tahap‐tahap proses dimana produk tersebut
dibuat. Definisi manufaktur secara umum adalah suatu
aktifitas yang kompleks yang
melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas perancangan produk,
pembelian, pemasaran, mesin dan perkakas, manufacturing,
penjualan, perancangan proses,
production control, pengiriman material, support service, dan customer
service.
Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem
berbasis komputer yang bekerja dalam
hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan
dalam pemecahan masalah
yang berhubungan dengan
manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada
input, proses dan output. Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi
yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian
proses untuk memproduksi barang atau jasa.
Ruang lingkup
sistem informasi manufaktur
meliputi Sistem perencanaan
manufaktur, rencana produksi,
rencana tenaga kerja,
rencana
kebutuhan bahan baku
dan sistem pengendalian
manufaktur.
Manfaat
digunakannya sistem informasi
manufaktur di
dalam perusahaan adalah sebagai berikut :
1.
Hasil produksi perusahaan
lebih cepat dan
tepat waktu karena
sistem informasi manufaktur menggunakan komputer sebagai alat
prosesnya.
2.
Perusahaan lebih cepat memperoleh informasi yang akurat dan
terpercaya.
3.
Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database.
4.
Sistem informasi manufaktur
yang berupa fisik
robotik, hasil produksi
semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang
tidak terpakai.
2.2
Jenis-jenis Model dari Sistem Informasi Manufaktur
Ada empat jenis dasar dari model,
antara lain:
2.2.1
Model
Fisik
Model fisik adalah penggambaran tiga dimensi dari
kesatuannya. Dalam beberapa hal, model ini berukuran lebih kecil dari pada
objek yang diwakilinya. Sebagai contoh adalah mainan anak-anak, seperti boneka
dan pesawat terbang mainan, dan prototype rancangan yang digunakan oleh
perancang mobil. Beberapa model mempunyai ukuran yang sama seperti entity-nya,
dan beberapa diantaranya ada yang lebih besar. Ilmuwan mungkin akan menggunakan
model fisik telinga manusia yang lebih besar ketika ia mempelajari masalah
penyakit tuli, misalnya. Model fisik dapat memenuhi tujuan yang tidak dapat
dipenuhi oleh sesuatu yang nyata; bayi tidak dapat dipakai sebagai cetakan
untuk pembuatan boneka, pembuat mobil sangan sulit menggunakan mobil asli untuk
pencetakan mobil menurut idenya. Dari keempat model yang ada, model fisik
mungkin merupakan model yang mempunyai kegunaan paling sedikit bagi manajer
bisnis. Biasanya, manajer tidak perlu melihat sesuatu dalam bentuk tiga dimensi
untuk memahami dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.
2.2.2
Model
Naratif
Model naratif adalah sebuah jenis model yang
digunakan manajer tiap hari, yang dianggap sebagai model. Model Naratif
menjelaskan entity (kesatuan)-nya dengan kata lisan atau tertulis. Pendengar
atau pembaca dapat memahami entity dari narasi tersebut. Semua komunikasi lisan
dan tertulis adalah model naratif, sehingga menjadikannya jenis yang paling
populer. Dalam bisnis, informasi tertulis dari komputer dan informasi lisan
dari sistem komunikasi informal merupakan contoh dari model naratif ini.
2.2.3
Model
Grafis
Model grafis jenis model lain yang tetap dalam
penggunaannya adalah model grafis. Model grafis mewakili entity-nya dengan
abstraksi garis, symbol dan bentuk. Ia seringkali disertai dengan penjelasan
naratif. Model grafis digunakan dalam bisnis untuk menyampaikan informasi.
Banyak laporan tahunan mengenai pemegang saham perusahaan terdiri dari grafik
berwarna untuk menyampaikan kondisi keuangan perusahaan. Grafik juga digunakan
untuk menyampaikan informasi kepada manajer. Keberadaan software grafik khusus
untuk mikrokomputer sekarang ini lebih difokuskan perhatiannya pada penggunaan
grafik dalam pemecahan masalah. Model grafis juga digunakan dalam perancangan
sistem informasi. Banyak dari peralatan yang digunakan oleh analis sistem dan
programmer adalah bersifat grafis. Yang paling terkenal dari model ini adalah
flowchart (kartu pencatat masuk keluarnya barang). Simbol flowchart mewakili
proses yang akan dilakukan dan juga mewakili file input dan output.
2.2.4 Model Matematis
Model matematis digunakan dalam pembuatan model bisnis, segala rumus
matematika atau persamaan adalah model matematis. Banyak model matematis yang
digunakan oleh manajer bisnis bersifat lebih kompleks dari pada yang digunakan
dalam pelajaran matematika di perguruan tinggi. Sebagai contoh, rumus yang
digunakan untuk menghitung break-even point (titik impas) adalah hanya:
BEP
= TFC
P-C
Disini
TFC adalah total biaya tetap (fixed cost), P adalah harga penjualan per unit,
dan C adalah biaya variabel unit (variable cost). Model titik impas hanya menggunakan
satu pertanyaan. Beberapa model matematis menggunakan sejumlah persamaan,
seringkali sampai ratusan bahkan ribuan. Model perencanaan pendanaan yang
dikembangkan oleh Sun Oil Company, selama tahun awal penggunaan MIS,
menggunakan sekitar 2.000 persamaan. Dengan menggunakan model yang begitu
banyak mengakibatkan mereka menjadi bingung dan sulit menggunakannya. Sekarang
ini cenderung digunakan model yang lebih kecil yang hanya dimaksudkan untuk
membantu manajer dalam memecahkan masalah khusus.
Karena
bahasa matematika bersifat universal, model matematis tidak mengenal wilayah
geografi. Siapa saja yang memahami bahasa dan mengetahui arti simbolnya akan
dapat mengerti model tersebut. Inilah salah satu kelebihan model matematis.
Kelebihan lainnya adalah ketepatan hubungan diantara bagian dari suatu objek
dapat di deskripsikan. Matematika dapat melakukan pengekspresian hubungan
dengan lebih banyak dari pada yang dapat dilakukan oleh dua dimensi model
grafis atau tiga model fisik. Bagi ahli matematika dan manajer bisnis, yang
mengetahui kekompleksan sistem bisnis, kemampuan multidimensional dari model
matematis ini merupakan aset yang besar.
2.3
Model Sistem Informasi Manufaktur
2.3.1
Input Data/Informasi
Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern
system keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang
berguna. Data ini meliputi sumber
daya manusia (SDM),
material, mesin, dan hal
lainnya yang mendukung proses secara
keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas
material, frekuensi perawatan,
dan lain-lain.
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang
berasal dari luar perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan
data menjadi informasi yang berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur
mulai dari awal hingga akhir proses. Contoh data eksternal adalah data pemasok
(supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dan lain-lain.
2.3.2
Sub Sistem Input
Sub Sistem Input terdiri dari:
a.
Sistem Informasi Akuntansi
Mengumpulkan data intern yang
menjelaskan operasi manufaktur
dan data lingkungan yang menjelaskan
transaksi perusahaan dengan
pemasok. Sebagai contoh, pegawai produksi memasukan data ke dalam
terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan
keyboard. Media berbentuk dokumen dengan bar code yang dapat dibaca secara
optik atau dengan
tanda pensil yang
dapat dibaca secara
optik, dan kartu plastik dengan garis‐garis
catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut
ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui database.
b. Subsistem Industrial Engineering (IE)
Industrial Engineering merupakan analisis sistem
yang terlatih khusus yang mempelajari
operasi manufaktur dan
membuat saran‐saran perbaikan.
Industrial engineering terdiri dari
proyek‐proyek
pengumpulan data khusus
dari dalam perusahaan
yang menetapkan berapa lama waktu
yang dibutuhkan untuk suatu produksi.
c. Subsistem Intelijen Manufaktur
Subsistem intelijen manufaktur
berfungsi agar manajemen
manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai
sumber-sumber pekerja, material dan
mesin. Adapun yang termasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah :
1.
Informasi pekerja, manajemen
manufaktur harus memperhatikan
serikat pekerja yang mengorganisasikan para
pekerja perusahaan. Baik
dalam sistem kontrak, tak
berjangka maupun borongan.
2.
Sistem formal, manajemen
manufaktur memulai arus
informasi pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja yang
dikirimkan ke departemen sumber daya manusia dan data dari berbagai elemen lingkungan yang
menghubungkan kepada pihak pelamar.
3.
Sistem informal, arus
informasi antar pekerja
dan manajemen manufaktur
sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara
pekerja dan manajer mereka.
Kegiatan‐kegiatan
yang terjadi di dalam intelijen manufaktur:
-
Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan.
-
Pengujian data.
-
Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
-
Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan
data.
-
Pengambilan data dalam
bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan
data yang lain.
2.3.3
Sub Sistem Output
Adalah informasi
yang dihasilkan dari
hasil pengolahan data
yang dapat dibagi
menjadi 3 bagian yaitu produksi,
persediaan dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya
yang terjadi di dalamnya.
a. Subsistem Produksi
Adalah segala
hal yang bersangkutan
dengan proses yang
terjadi disetiap divisi
kerja ataupun departemen yang mengukur produksi dalam hal waktu,
menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya.
b. Subsistem Persediaan
Tingkat persediaan
perusahaan sangat penting
karena menggambarkan investasi
yang besar dimana suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan
dari pemasok setiap kalinya, dan tingkat
persediaan rata-rata dapat
diperkirakan dari separuh
kuantitas pesanan ditambah safety
stock. Subsistem persediaan
memberikan jumlah stok,
biaya holding, safety stock , dan lain-lain berdasarkan hasil pengolahan
data dari input, biasanya memiliki
proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari sub
sistem persediaan adalah mengukur volume aktifitas produksi saat persediaan
diubah dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
c. Subsistem Kualitas
Adalah semua hal
yang berhubungan dengan kualitas, baik
waktu, biaya, performa
kerja, maupun pemilihan supplier.
Fungsi dari sub
sistem kualitas adalah
mengukur kualitas material saat
material diubah. Banyak
hal lain yang
bukan unsur mutlak
kualitas namun perlu masuk
dalam unsur kualitas
seperti proses (Process Control), Perawatan
(Maintenance), dan Spesifikasi
(Specification) baik produk
jadi maupun material. Sub sistem
kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya
dengan menggunakan total
quality management (TQM)
yaitu manajemen keseluruhan perusahaan sehingga
perusahaan unggul dalam
semua dimensi produk
dan jasa yang penting bagi semua pelanggan. Keyakinan
dasar yang melandasi TQM adalah :
-
Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan
-
Kualitas dicapai oleh manajemen
-
Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan.
d. Subsistem Biaya
Komponen biaya termasuk
dalam semua subsistem
yang ada. Tujuan
perusahaan manufaktur secara umum
adalah mencapai keuntungan
dari hasil penjualan
produknya. Oleh karena itu,
sebuah sistem informasi
tidak akan pernah
terlepas unsur biaya
yang terjadi di dalamnya. Sub sistem biaya berfungsi untuk mengukur
biaya yang terjadi selama proses produksi terjadi. Unsur‐unsur
pengendalian biaya ada dua yaitu standar kerja yang baik dan sistem untuk
melaporkan rincian kegiatan saat terjadinya proses produksi yang akurat.
Sub sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu :
-
Biaya Pemeliharaan (Biaya penyimpanan) Ã biasanya
dinyatakan sebagai presentase biaya tahunan dari barang, mencakup kerusakan,
pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.
-
Biaya Pembelian à mencakup biaya‐biaya
yang terjadi saat material dipesan, waktu
pembelian, biaya telp, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan
pembelian dan sebagainya.
2.4 Komputer
Sebagai
Sistem
Informasi
2.4.1 Sistem Pemesanan Kembali (Re Order Point/ROP)
Setelah komputer pertama
diterapkan dan berhasil dalam area akuntansi, komputer diberikan tugas mengendalikan
persediaan. Pendekatan reaktif
yang sederhana yaitu
menunggu hingga saldo suatu jenis
barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian
atau suatu proses produksi.
Tingkat barang yang
berfungsi sebagai pemicu
disebut titik pemesanan barang
dan sistem yang mendasarkan keputusan pembelian pada titik pemesanan kembali
disebut sistem titik pemesanan kembali (re-order point/ROP). Beberapa istilah
dalam ROP antara lain:
- Stock-out : Kehabisan persediaan.
- Lead Time : Waktu yang dibutuhkan pemasok
untuk mengisi pesanan.
-
Safty Stock : Persediaan aman.
2.4.2 Material Requirement Planing (MRP)
MRP adalah suatu
strategi material proaktif
yaitu mengidentifikasikan material,
jumlah dan tanggal yang
dibutuhkan. MRP mempunyai 4 komponen meliputi :
1. Sistem penjadwalan
produksi menghasilkan master
jadwal produksi yang
mencakup lead time terpanjang ditambah waktu produksi
terpanjang.
2. Sistem MRP menguraikan tagihan
material. Mengubah kebutuhan
bruto menjadi kebutuhan netto.
3. Sistem perencanaan
kebutuhan kapasitas bekerja
dengan sistem MRP
utk menjaga produksi dalam
kapasitas pabrik. Menghasilkan output, melaporkan dan merencanakan jadwal
pemesanan.
4.
Sistem pelepasan pesanan menghasilkan laporan untuk lantai kerja
dan pembelian.
Manfaat MRP bagi Perusahaan:
1. Perusahaan dalam mengelolamaterialnya secara lebih efisien.
2. Perusahaan
dapat menghindari kehabisan persediaan barang.
3. Perusahaan
mengetahui kebutuhan material di masa depan.
4. Pembeli dapat merundingkan perjanjian pembeli
dengan pemasok.
2.4.3 Manufacturing Resource Planning (MRPII)
MRP II
mengintegrasikan semua proses
di dalam manufaktur yang
berhubungan dengan manajemen
material. MRP II dikembangkan oleh Oliver Wight dan George Plossy.
Manfaat MRP II :
1.
Penggunaan sumber daya
yang lebih efisien;
mengurangi inventori, lebih
sedikit waktu, lebih sedikit kemacetan.
2.
Perencanaan prioritas lebih baik; memulai produksi lebih cepat dan
jadwal lebih fleksibel.
3.
Meningkatkan pelayanan pelanggan;
sesuai tanggal pengiriman,
meningkatkan kualitas,
kemungkinan harga lebih rendah/murah.
4.
Meningkatkan moral dan semangat pekerja
5.
Informasi manajemen yang lebih baik
2.4.4 Pendekatan Just in Time (JIT)
JIT menjaga
arus bahan ke
pabrik agar sampai
yang terendah dengan cara menjadwalnya agar saat tiba di workstation
(stasiun kerja) ”just in time”
(tepat waktu). JIT
berusaha untuk meminimalkan
biaya inventarisasi dengan
cara memproduksi dalam jumlah
yang lebih kecil.
Lot size (ukuran
tumpukan) yang ideal
akan menjadi satu dalam
sistem JIT. Satu
unit akan bergerak
dari workstation ke
workstation berikutnya sampai produksinya selesai.
Pengaturan waktu
menjadi kunci Penting
saat Pasokan bahan
mentah datang dari
pemasok sebelum penjadwalan produksi
mulai, tidak ada
inventarisasi bahan mentah
yang perlu dibicarakan. Jumlah
bahan mentah yang sedikit diterima sekaligus, karena mungkin pemasok melakukan beberapa
kali pengiriman selama
satu hari. Kebalikannya
dengan MRP yang menekankan perencanaan jangka panjang
dan membutuhkan penggunaan komputer, maka JIT menekankan pengaturan
waktu dan penggunaan
tanda non komputer
karena cukup menggunakan ”kanban”
yang berarti kartu. Tujuan JIT adalah meminimalkan biaya persediaan dan
penanganan (keamanan dan asuransi).
2.5
Komputer berperan dalam
Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi manufaktur menggunakan computer baik
secara konseptual maupun sebagai suatu elemen dalam system produksi fisik.
Adapun yang termasuk dalam computer sebagai bagian dari system fisik adalah:
2.5.1
Computer Aided Design
(CAD)
Program computer untuk menggambar suatu produk atau
bagian dari suatu produk yang ingin digambarkan bisa diwakili oleh garis-garis
maupun symbol-simbol yang memiliki Sistem Informasi Manufaktur untuk membantu
rancangan produk yang dimanufaktur. Contoh dari CAD adalah Pro/ENGINEER,
AutoCAD, Solid Works, Catia, Unigraphics, ProgeCAD, dan ZWCAD.
2.5.2
Computer Aided
Manufacturing (CAM)
Penerapan
computer dalam proses produksi dimana mesin yang dikendalikan computer seperti
bor dan mesin bubut menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang
diperoleh dari Database rancangan. CAM biasanya digunakan oleh para insinyur
dan arsitek dalam penerapannya.
2.5.3
Robotik (Industrial
Robots/IR)
Penerapan computer yang lain dalam pabrik adalah robotic
industrial. Alat yang secara otomatis menjalanan tugas-tugas tertentu dalam
proses manufaktur yang memungkinkan perusahaan untuk memotong biaya dan
mencapai tingkat kualitas yang tinggi, juga digunakan untuk melakukan pekerjaan
yang mengandung resiko seperti melalukan pekerjaan di tempat yang bertemperatur
tinggi sehingga mengakibatkan kinerja dan keefektifan robot kurang maksimal.
2.6 Contoh beserta Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Manufaktur
Supermarket
Semua sumber fisik mengalir melalui sistem fisik dari
supermarket. Arus utama adalah bahan, yaitu barang grosir dan semua item yang
dijual. Arus personel terdiri dari manajer toko, klerk bagian checkout, klerk
bagian stok, dan sebagainya, yang diperkerjakan, bekerja selama waktu tertentu,
dan akhirnya keluar. Hanya ada beberapa mesin yang digunakan dalam supermarket.
Mesin pembaca kode jenis barang pada counter checkout yang sering kita jumpai.
Namun ada juga mesin yang lebih kecil, seperti kalkulator dan telepon yang ada
dalam kantor. Kita bisa memperluas katagori mesin ini dengan menyebutkan lemari
es, kotak (lemari) display, dan tempat penyimpanan barang yang akan dijual.
Arus uang kedalam supermarket diperoleh dari pelanggan, dan arus keluarnya
terutama untuk pembayaran kepada pemasok barang.
Proses transformasi dalam supermarket meliputi pembukaan
kotak barang dagangan dan penyusunan item (barang) pada rak. Transformasi ini
juga meliputi penyiapan sayur-sayuran dan buah-buahan yang segar untuk
dipajangkan, pemotongan daging, mungkin pembakaran roti kering dan penyiapan
item masak. Segala aktivitas yang membuat produk menjadi siap dan menarik untuk
dijual dapat dianggap transformasi.
Elemen manajemen dalam sistem konsep terdiri dari manajer
toko dan pembantu manajer. Pemroses informasi adalah minikomputer yang
ditempatkan jauh dari area pelanggan (pembeli). Minikomputer tersebut di
hubungkan ke mesin pembaca kode jenis barang ke komputer mainframe yang berada
pada kantor pusat supermarket tersebut, mungkin berada di lain kota.
Minikomputer penyimpanan ini mengontrol mesin pembaca kode jenis barang dan
melengkapinya dengan keterangan harga dari berbagai barang. Ia juga
mentransmisikan data ke kantor pusat, yang akan menentukan item atau barang
yang harus dipesan. Ia juga memberikan statistik penjualan, dan sebagainya.
Standart penampilan dari supermarket dibuat oleh kantor pusatnya, dengan
persetujuan dari manajemen supermarket tersebut.
Manajemen toko (supermarket) mengontrol sistem fisik dalam
beberapa tingkat dengan melakukan pengamatan. Manajer selalu berada di tempat
dan dapat merespon terhadap situasi tertentu situasi tertentu. Namun demikian,
sebagian kontrol dilakukan oleh minikomputer toko yang selalu memberikan
informasi.
Standart memberikan pedoman kepada
manajer berkenaan dengan tingkat penampilan yang akan dicapai. Manajer
menggunakan pengamatan dan pemroses informasinya untuk memonitor penampilan
yang sebenarnya, dan membandingkannya dengan standart. Manajer menerima laporan
yang menunjukkan item mana yang laku keras dan mana yang tidak. Manajer
merespon gambaran ini dengan mengambil tindakan, seperti mengatur jumlah
pemesanan, pengalokasian kembali ke rak, menjalankan strategi obral, dan
menambah brosur dan display untuk promosi. Laporan tersebut dapat juga
menunjukkan waktu selama sehari dan hari selama seminggu, mengenai kapan
dicapai penjualan tertinggi dan yang terendah. Informasi ini berguna untuk
memperkerjakan dan menjadwal kerja karyawan dalam memberikan tingkat pelayanan
yang dibutuhkan untuk para pembeli. Manajer menggunakan informasi dari pemroses
informasi, ditambah dengan standart, sebagai dasar untuk membuat perubahan
dalam sistem fisik, sehingga supermarket seterusnya akan berjalan untuk
mencapai tujuannya.
Kelebihan sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan:
Kelebihan digunakannya sistem
informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai berikut :
Hasil
produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi
Manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
Perusahaan
lebih cepat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.
Arsip
lebih terstruktur karena menggunakan sistem database
Sistem
informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil produksi semakin cepat,
Tepat dan berkurangnya jumlah sisa
bahan yang tidak terpakai.
Kekurangan
sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan:
Kekurangan digunakannya sistem
informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai berikut :
Kegagalan
dalam mengaplikasikan sistem MRP biasanya disebabkan oleh ;
Kurangnya
komitmen top manajemen
Kesalahan
memandang MRP hanyalah software yang hanya butuh digunakan secara tepat,
Integrasi
MRP JIT yang tidak tepat
Membutuhkan
pengoperasian yang akurat
Terlalu kaku
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penyusun peroleh dari makalah Sistem
Informasi manufaktur ini adalah Sistem Informasi Manufaktur merupakan solusi
tepat bagi perusahaan yang memikirkan prospeknya dalam jangka panjang. Hal ini
dikarenakan system informasi manufaktur lebih menekankan kepada proses produksi
yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga
output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
Selain itu, system informasi
manufaktur terdiri dari tiga sub system input dan empat sub system output. Di
dalam system manufaktur, computer mempunyai dua sifat yaitu sebagai fisik (digunakan
pada saat proses produksi dan pengontrolan0 seperti CAD, CAM, dan Robotic
Industrial. Dan juga sebagai system informasi (yang memberikan data informasi
yang akurat) seperti ROP, MRP, MRP II, dan JIT.
3.2 Saran
Adapun
saran penulis sehubungan dengan pembahasan makalah ini, kepada rekan-rekan
mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam tentang pemahaman
system informasi manufaktur.